Loi Krathong: Menari bersama Cahaya Bulan di Atas Air
Culture Invasion – idesirevintageposters.com – Loi Krathong: Menari bersama Cahaya Bulan di Atas Air. Loi Krathong adalah salah satu festival tradisional terbesar dan paling terkenal di Thailand, yang dirayakan setiap tahun pada malam penuh bulan di bulan ke-12 menurut kalender lunar Thailand. Festival ini, yang sering disebut sebagai “Festival Cahaya,” diadakan untuk menghormati dan berterima kasih kepada Phra Mae Khongkha (Dewi Sungai) atas keberkahan yang diberikan oleh sungai, serta untuk membersihkan diri dari segala dosa dan nasib buruk. Melalui serangkaian ritual dan simbolisme, Loi Krathong bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga momen refleksi spiritual bagi masyarakat Thailand.
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai sejarah, makna, serta tradisi yang meliputi perayaan Loi Krathong yang memukau.
Asal Usul dan Sejarah Loi Krathong
Sejarah festival ini berakar pada tradisi kuno yang sudah ada sejak lebih dari 800 tahun yang lalu. Meskipun asal-usulnya masih diperdebatkan, beberapa sumber sejarah menghubungkannya dengan kerajaan Sukhothai pada abad ke-13. Festival ini diduga pertama kali diperkenalkan oleh Ratu Shinsawbu, yang diyakini menciptakan krathong pertama (sejenis perahu kecil yang terbuat dari daun pisang atau bunga teratai) untuk menghormati Dewi Sungai Khongkha, dewi yang diyakini menjaga kehidupan dan kesuburan sungai.
Pada masa itu, masyarakat memanfaatkan festival untuk berdoa bagi kelimpahan hasil bumi dan memperbaiki hubungan mereka dengan alam. Beberapa teori juga menyebutkan bahwa perayaan ini terkait dengan pemujaan terhadap Dewi Air dan sekaligus simbol pembersihan spiritual, di mana para peserta melepaskan krathong mereka ke sungai untuk mengusir segala keburukan dan dosa.
Makna dan Simbolisme di Balik Loi Krathong
Loi Krathong memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Thailand. Salah satu inti dari festival ini adalah krathong—sebuah perahu mini yang dihias indah, biasanya terbuat dari daun pisang yang dilipat menyerupai bunga teratai, dan dihiasi dengan lilin, bunga, dan dupa. Krathong yang diterbangkan atau dibuang ke sungai atau kanal ini berfungsi sebagai simbol pembersihan diri dan pengusiran kejahatan serta energi negatif.
Secara spiritual, dengan melepaskan krathong ke sungai, peserta berharap dapat menghilangkan dosa, kesalahan, dan kesialan yang mereka alami sepanjang tahun. Lilin yang menyala di atas krathong juga mewakili cahaya yang membimbing jalan hidup mereka menuju tahun yang lebih baik dan lebih bahagia. Selain itu, beberapa orang meyakini bahwa jika lilin tetap menyala hingga krathong mereka mencapai ujung aliran sungai, itu merupakan pertanda bahwa doa mereka akan terkabul.
Waktu Perayaan: Kapan dan Di Mana?
Loi Krathong biasanya dirayakan pada bulan November, saat bulan purnama penuh di bulan ke-12 dalam kalender lunar Thailand, yang dikenal sebagai “Yi Peng” dalam bahasa Thailand. Tanggal pasti perayaan ini dapat bervariasi setiap tahun, bergantung pada perhitungan kalender lunar.
Perayaan ini diselenggarakan di berbagai kota di Thailand, namun beberapa tempat yang paling terkenal untuk merayakan Loi Krathong adalah di Bangkok, Chiang Mai, Ayutthaya, dan Sukhothai—di mana festival ini pertama kali dimulai. Chiang Mai, khususnya, terkenal dengan perayaan Yi Peng-nya, yang merupakan bagian dari Loi Krathong yang menggabungkan pelepasan lentera terbang (khom loi), menciptakan pemandangan langit yang penuh dengan lentera bercahaya.
Tradisi dan Aktivitas Selama Loi Krathong
Loi Krathong adalah festival yang melibatkan berbagai kegiatan yang mempesona. Salah satu tradisi utamanya adalah pembuatan krathong itu sendiri. Banyak keluarga, teman, atau pasangan membuat krathong mereka sendiri dari bahan alami seperti daun pisang, bunga, dan lilin. Setelah selesai, mereka akan pergi ke sungai atau kanal untuk melepaskannya dan menyaksikan perahu mini mereka meluncur di atas air.
Selain itu, pelepasan lentera terbang (khom loi) adalah tradisi lain yang populer, terutama di Chiang Mai dan beberapa daerah lainnya. Lentera ini terbuat dari kertas ringan dengan api di dalamnya, dan saat diterbangkan ke langit malam yang gelap, ribuan lentera tersebut menciptakan pemandangan yang sangat indah dan menawan. Masyarakat melepaskan lentera dengan harapan agar segala kesialan dan beban hidup mereka terangkat ke langit dan hilang.
Beberapa tempat juga menyelenggarakan kompetisi kecantikan krathong, di mana para peserta akan beradu untuk membuat krathong yang paling indah dan artistik. Pemenang dari kompetisi ini biasanya mendapatkan hadiah, sementara para penonton dapat menikmati pemandangan indah yang dipersembahkan oleh berbagai krathong yang dihias dengan cermat.
Loi Krathong dan Kebudayaan Thailand
Loi Krathong bukan hanya sekadar festival keagamaan atau spiritual, tetapi juga bagian integral dari kebudayaan Thailand yang kaya dan beragam. Ini adalah waktu bagi orang-orang untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, berbagi kebahagiaan, dan merenungkan perjalanan hidup mereka. Perayaan ini mencerminkan semangat Thailand dalam menghargai hubungan mereka dengan alam, terutama sungai yang dianggap sebagai sumber kehidupan.
Selain itu, festival ini turut memperkenalkan budaya Thailand kepada dunia. Wisatawan dari berbagai negara datang ke Thailand untuk merasakan kemeriahan festival ini. Yang merupakan salah satu atraksi utama di negara tersebut. Kebersamaan yang terjalin selama perayaan ini, ditambah dengan keindahan krathong yang mengapung di sungai dan lentera yang terbang di langit. Menjadikan Loi Krathong sebagai salah satu festival yang paling mempesona di dunia.
Loi Krathong di Era Modern
Seiring berjalannya waktu, meskipun banyak elemen tradisional tetap dipertahankan, Loi Krathong juga mengalami perubahan dalam cara perayaannya. Di kota-kota besar seperti Bangkok, festival ini semakin mengarah pada pesta besar dengan pertunjukan musik. Parade, serta berbagai kegiatan komersial dan hiburan. Namun, inti dari festival—yaitu refleksi spiritual. Penghormatan terhadap alam, dan harapan untuk tahun yang lebih baik—tetap dijaga dengan baik.
Pada era modern, masyarakat juga semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga beberapa lokasi mengadakan perayaan tanpa membuang krathong yang terbuat dari bahan yang tidak ramah lingkungan. Beberapa kota kini mendorong penggunaan krathong dari bahan-bahan biodegradable agar festival tetap menghormati alam. Tanpa menyebabkan kerusakan pada ekosistem sungai dan kanal.
Kesimpulan: Sebuah Perayaan yang Penuh Makna
Loi Krathong adalah lebih dari sekadar festival indah yang penuh cahaya. Ini adalah momen refleksi, penghormatan kepada alam, serta kesempatan untuk memulai tahun yang baru dengan harapan dan doa. Dengan simbolisme yang dalam dan keindahan yang memukau, festival ini tidak hanya merayakan kebudayaan Thailand. Tetapi juga nilai-nilai universal tentang pembersihan jiwa, penghormatan terhadap alam, dan semangat kebersamaan.
Jika Anda berkesempatan untuk mengunjungi Thailand selama festival ini, pastikan untuk ikut serta dalam tradisi melepaskan krathong atau lentera. Merasakan keindahan dan makna dalam setiap bagian dari perayaan tersebut. Loi Krathong adalah contoh sempurna dari bagaimana budaya dan tradisi dapat memadukan keindahan visual. Dengan kedalaman makna spiritual, menjadikannya salah satu festival yang paling ditunggu-tunggu di Thailand dan di seluruh dunia.